Sekolah Menengah Pertama Negeri 49 Jakarta diamuk si jago merah dini hari tadi. Gubernur DKI Jakarta, Ahok menduga kebakaran itu terjadi karena saat pembangunan sekolah tersebut ada permainan sehingga pengerjaannya tidak profesional.
“Kita curiga kita audit pekerjaan dulu-dulu banyak permainan. Rata-rata sebabnya korslet listrik berarti kabelnya enggak SNI dong. Atau jumlah kabel nggak sesuai standar,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/9).
Bisa juga, kata Ahok, kejadian itu karena kelalaian manusia. Maksudnya, banyak kabel masih terhubung dengan aliran listrik.
“Atau memang ini kesalahan manusia di ruang komputer nyolok-nyolok disambung-sambung. Terus ditinggal, kan biasa kita kan kalau mau nyambung-nyambung lagi. Padahal kapasitasnya kan terbatas. Kalau nyambung dia panas bisa terbakar,” paparnya.
Ahok mengatakan pihaknya sedang menyelidik faktor kebakaran di SMPN 49 tersebut.
“Lagi diselidiki, lagi diperiksa polisi,” tukasnya.
Sebelumnya, Kasie Ops Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Mulyanto, mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di SMPN 49, Jakarta Timur, diduga akibat korsleting listrik dari ruang perpustakaan yang berada di lantai dua.
“Dugaan sementara karena korsleting listrik, tapi akan kami lakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pastinya,” kata Mulyanto.
Kebakaran tersebut menghanguskan tiga ruangan. Ketiganya adalah ruang perpustakaan, laboratorium komputer, dan gudang.