Maraknya kebakaran di wilayah Solo raya, mendorong sejumlah pihak melakukan antisipasi. Masjid Agung Keraton Surakarta, salah satunya.
Kebakaran Pasar Klewer akhir 2014 lalu menjadi pelajaran sangat berharga yang tak bisa dilupakan begitu saja. Pasalnya lokasi kedua bangunan tersebut saling berdekatan.
Bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Solo mereka menggelar pelatihan pemadaman di komplek masjid, Sabtu (15/8). Dari mulai teori hingga praktik pemadaman menggunakan peralatan sederhana hingga modern.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Surakarta, Gatot Sutanto mengatakan, kebakaran yang sering terjadi di Solo selain disebabkan kemarau juga lantaran minimnya pengetahuan masyarakat akan bahaya dan pencegahan dini atau langkah awal jika kebakaran terjadi. Ia menyebut, dua minggu lalu di Kota Solo raya hampir setiap hari terjadi kebakaran.
Dua minggu lalu hampir setiap hari ada kebakaran. Pabrik Kiky Boyolali, di Solo Baru Sukoharjo, Palur Karanganyar dan Kota Solo sendiri,” ujarnya.
Menurut dia, pengetahuan mengenai penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sangat penting bagi masyarakat, jika kebakaran terjadi di tempat umum. Sedangkan jika kebakaran terjadi di rumah, ia menambahkan, masyarakat dapat menggunakan alat sederhana untuk memadamkan api seperti handuk atau karung yang dicelupkan.
Selain materi teori, masyarakat juga dilatih mengenai praktik penanggulangan kebakaran di halaman Masjid Agung. Salah seorang peserta asal kampung batik Kauman, Fitri, 26 mengatakan dirinya.
“Kami menyambut baik pelatihan semacam ini. Ini sangat berguna bagi masyarakat, sebagai tindakan awal. Sebab masyarakat pasti bingung jika terjadi kebakaran, tidak tahu tindakan awal yang harus dilakukan,” pungkas Fitri, salah satu warga Kauman.